Bupati dan Wakil Bupati Malak foto bersama di kantor Pemda Bandung di Bali
Malaka, Pelopor9.com - Kabupaten Badung Provinsi Bali, daerah yang menjadi tempat dilaksanakan Studi Banding (Stuba) Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Malaka, dalam rangka pelaksanaan program pembangunan pusat pemerintahan (Puspem) Kabupaten Malaka dan Insentif Fukun (red, tokoh adat).
Pembangunan Puspem dan bantuan Insentif Fukun, program-program prioritas kepemimpinan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH dan Wakil Bupati (Wabup) Louise Lucky Taolin, S. Sos yang akrab dikenal Kim Taolin dalam memimpin Kabupaten Malaka lima tahun ke depan.
Disaksikan, Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH didampingi Asisten Administrasi Umum Setda Malaka, Drs. Yoseph Parera, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Malaka, Devi Hermin Ndolu dan Hendrikus Fahik Take, masing-masing sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malaka.
Serta Ketua Komisi III, Felix Bere Nahak dan anggota di antaranya Maria Fatima Seuk Kain, Paulo Roberto Taruk, Anderias Nahak Seran, Ignasius Fahik dan Petrus Nahak. Pimpinan dan anggota Dewan didampingi Sekwan DPRD Kabupaten Malaka, Carlos Monis, SH, MH tiba di Kantor Bupati Badung, Senin (6/9/21) sekitar pukul 09. 00 Wita.
Informasi yang diperoleh, Bupati Simon dan rombongan pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Malaka melakukan stuba di Provinsi Bali dengan beberapa agenda di antaranya program bantuan Insentif Fukun (red, tokoh adat), beberapa program lain yang sudah dijalankan selama ini.
Bupati Simon kepada wartawan di Kantor Bupati Badung, Senin (6/9/21) pagi mengatakan ada beberapa agenda stuba yang dilakukan Pemda Malaka di Provinsi Bali di antaranya program bantuan Insentif Fukun dan pembangunan Puspem. Sehingga, Pemda Malaka baik eksekutif maupun legislatif melakukan stuba di Kabupaten Badung Provinsi Bali saat ini.
Dikatakan, ada dua agenda yang menonjol dalam diskusi bersama Pemkab Badung yakni program Insentif Fukun dan pembangunan Puspem. Terkait pembangunan Puspem, Bupati Malaka mengatakan Puspem Badung menjadi contoh bagi Pemkab Malaka untuk merencanakan pembangunan Kantor Bupati Malaka dan gedung-gedung perkantoran.
Puspem Malaka sebagai salah satu program prioritas akan dibangun dengan menyerupai Puspem Badung yang disesuikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah.
"Malaka, belum punya kantor bupati, kita akan bangun dengan jalan masuk dua jalur. Kita juga akan bangun monumennya, balai kota dan tempat-tempat doa lima agama, seperti itu. Semua akan dibangun secara terpusat di satu lokasi, karena lahannya sudah kita siapkan," jelas Bupati Malaka.
Sedangkan insentif fukun, kata Bupati Malaka langkah dan terobosannya sudah dilakukan Pemkab Malaka dengan menyediakan payung hukum berupa rancangan peraturan daerah tentang lembaga adat dan alokasi anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Malaka. Langkah-langkah ini sudah dilakukan, sehingga stuba bisa dijalankan untuk menyukseskan program.
"Dan benar, di Kabupaten Badung ada peraturan daerah tentang struktur lembaga adat yang begitu rapih dan punya kekhasannya tersendiri. Tentu stuba ini penting, karena di Malaka juga punya struktur lembaga adat, namun tidak seperti di Bali. Tidak boleh disamakan," Bupati Simon menjelaskan.
Dalam stuba tersebut, Pemda Malaka disambut dan diterima Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa, SH dan Kadis Kebudayaan, I Gede Eko Sudarwitha, S. Sos, M. Si. (R-2/ans)